TABANAN-VISIBALI.COM – Melestarikan tradisi, seni, adat dan budaya, oleh generasi muda belakangan ini semakin marak dan semakin inovatif di masyarakat.
Seperti yang dilakukan generasi muda yang tergabung dalam komunitas Sekaa Barong Gatel (gabungan anak tegal), banjar Tegal Baleran, Desa Dauh Peken, Tabanan, Minggu 6 Agustus 2023, menggelar lomba punggel atau tapel (topeng) barong bangkung pertama kalinya.
Barong Bangkung bukan hanya digunakan sebagai sarana Ngelawang di Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan, tetapi belakangan ini banyak dikembangkan dan kerap kali dikemas sebagai ajang lomba di kalangan Pemuda dengan tujuan agar bisa menjadi upaya pelestarian.
Pembina Komunitas Sekaa Barong Bangkung Gatel, I Gusti Nengah Hari Mahardika mengatakan, total ada 20 punggel (tapel) barong dalam lomba kali ini. Tidak hanya dari sekaa atau kelompok seni seputaran Tabanan saja, peserta juga ada dari Gianyar, Badung, dan Denpasar. Selain itu ada juga lomba pertunjukan barong oleh enam sekaa.
“Kegiatan ini untuk memberi edukasi dan pemahaman mengenai kesenian barong bangkung,”ucapnya.
Lewat edukasi tersebut, ia berharap pertunjukan barong bangkung yang selama ini dikenal dengan istilah ngelawang kembali pada tujuan mulanya yang sejatinya sangat sakral.
Ngelawang pada dasarnya sebuah tradisi yang bertujuan untuk menolak malapetaka dan biasa dilaksanakan dari satu pintu ke pintu rumah warga di sebuah wilayah pedesaan.
Hal senada juga disampaikan perwakilan panitia lomba, Gusti Bagus Surya Aditya. Lomba ini digelar serangkaian hut ke 23 atau ‘Tegak Oton Gatel’ Komunitas Barong Gatel.
Kegiatan ini diharapkan bisa mendukung upaya pemerintah dalam melestarikan seni, adat dan budaya Bali. Apalagi sebelumnya juga telah digelar seminar Barong Bangkung untuk mengembalikan pakem kesenian khas Bali ini.
“Jadi ada pakem pakem yang harus kembali diingatkan untuk Barong Bangkung ini khususnya di bagian Tapel, dan juri yang kami undang saat ini adalah mereka yang memang sudah paham akan hal itu,”ucapnya.
Sementara itu Sekda Tabanan, Gede Susila yang membuka kegiatan tersebut menekankan bahwa pemerintah daerah tentu akan selalu memberikan suport dan dukungan atas semua bentuk kegiatan generasi muda yang memang arahnya untuk upaya pelestarian seni dan budaya Bali.
Ia pun berharap agar pemuda tetap menjaga kreativitas dan inovasinya. “Jadikanlah ini sebagai sebuah kebiasaan yang positif guna menghindarkan pemuda dari hal-hal yang bersifat negatif,”tegasnya.(noh)