TABANAN -VISIBALI.COM- Empat jembatan yang direkonstruksi ulang pasca hancur akibat bencana alam Banjir bandang Tukad Yeh Sungi Oktober 2022 silam, akhirnya tuntas dibangun menjelang akhir tahun 2023 ini.
Keempat jembatan tersebut diantaranya jembatan penghubung Marga dan Apuan, Baturiti di Banjar Tua, Desa Tua, Marga. Jembatan penghubung Banjar Bajera Pegebengan, Beringkit, Marga menuju banjar Ganter Desa Abiantuwung, Kediri.
Jembatan yang menghubungkan Banjar Suralaga, Desa Banjar Anyar-Ganter, Abiantuwung dan Jembatan di Banjar Geluntung menuju Banjar Uma Bali, Desa Geluntung, Marga.Kondisi saat ini sudah tuntas sepenuhnya dan sudah dapat dilalui warga.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Penataan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) I Made Dedy Darmasaputra mengatakan keempat jembatan tersebut sudah rampung dibangun. Bahkan sudah dilakukan pengaspalan dan kini sudah bisa dilalui warga.
“Secara kondisi fisik pembangunan dari empat jembatan sudah tuntas 99 persen, tinggal proses pengecatan saja. Saya sudah melakukan pengecekan langsung ke lapangan,” ungkap Dedy, Senin (11/12/2023).
Dedy menjelaskan, dari empat jembatan yang dibangun tersebut, terpanjang pembangunan Jembatan di Desa Tua, Kecamatan Marga menembus wilayah Kecamatan Baturiti dengan panjang sekitar 30 meter.
Selanjutnya jembatan Geluntung menuju Uma Bali dibangun dengan panjang 12 meter. Sementara dua jembatan lainnya relatif lebih pendek.
“Pembangunan jembatan itu sudah tuntas seminggu yang lalu dan khusus yang di Tua dua hari yang lalu,” sebut Dedy.
Tiga jembatan yakni Pegebengan menuju Ganter, jembatan Suralaga-Ganter dan Jembatan Geluntung menuju Uma Bali di daerah kecamatan Marga sudah dapat dilalui warga dan sudah dilakukan upacara melaspas.
“Kalau jembatan penghubung Marga dan Apuan, sudah selesai dibangun, itu kami belum tahu sudah dilakukan upacara melaspas atau belum. Biasanya pihak desa yang melaksanakan upacara. Nanti rencananya akan diresmikan bupati,” jelasnya.
Kendati telah selesai dibangun empat jembatan tersebut, hanya Jembatan Marga dan Apuan di daerah Tua Marga yang tertunda proses pembayarannya kepada pihak kontraktor. Karena pembiayaannya menggunakan dana BKK Provinsi sebesar Rp 11,1 miliar.
“Jadi dibayarkan tahun 2024 mendatang, dan kami sudah informasikan kepada pihak kontraktor yang bekerja, sudah dilakukan addendum,” ungkapnya.
Sedangkan untuk tiga jembatan lainnya. Yakni jembatan Banjar Bajera Pegebegan, Beringkit, Marga menuju Ganter, Abiantuwung, Kediri menghabiskan anggaran sekitar Rp 5,7 miliar. Kemudian jembatan penghubung Suralaga-Ganter menelan anggaran sekitar Rp 8,4 miliar dan jembatan Geluntung menuju Uma Bali dibangun dengan panjang 12 meter anggarannya sekitar Rp 4,5 miliar.
“Tiga jembatan ini telah tuntas pembayarannya, dananya dari BKK Badung,” pungkasnya.
Seperti diketahui, keempat jembatan tersebut hancur saat banjir bandang yang menerjang Tukad Yeh Sungi yang melaluinya, pada Oktober 2022 lalu. Bukan hanya jembatan, banjir bandang tersebut juga menghancurkan beberapa pura yang berada di sepanjang DAS Yeh Sungi. (noh)