DENPASAR-VISIBALI.COM. Dalam rangka menekan inflasi serta menyambut Hari Raya Galungan-Kuningan, TPID Provinsi Bali menggelar pasar murah di seputaran Kantor Gubernur Bali, Minggu (22/9/2024). Pasar Murah yang bertajuk “Pekenan Ngrombo” ini betul betul dimanfaatkan masyarakat Kota Denpasar dan sekitarnya, apalagi dalam pasar murah ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali menyediakan bahan kebutuhan pokok (bapok) yang menjadi kebutuhan Hari Raya Galungan-Kuningan.
“Kita bisa lihat animo masyarakat mendatangi pasar murah ini sangat meriah, bisa saja kegiatan semacam ini dilakukan secara rutin,” ucap Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Andy Setyo Biwado, yang hadir mewakili KPw BI Bali.
Selain menggelar pasar murah, Bank Indonesia khususnya juga menyosialisasikan penggunaan QRIS, jadi masyarakat yang berbelanja dianjurkan menggunakan alat pembayaran QRIS. Dengan digunakannya QRIS masyarakat diberikan harga khusus. Misal, hanya dengan Rp. 1 masyarakat sudah bisa membeli Canangsari yang berisi 20 pcs dalam satu paket, maksimal pembelian 2 paket. Telur ayam medium yang biasanya dijual dengan harga Rp. 50 ribu, 1 krat, dengan menggunakan QRIS jadi Rp. 40 ribu, begitupun dengan bahan pokok lainnya.
“Ada perlakuan khusus bagi masyarakat yang menggunakan QRIS di pasar murah kali ini,” ungkap Andy. Seraya berharap kegiatan semacam ini akan mampu menekan inflasi yang kerap menghantui provinsi Bali.
Sementara itu dari tempat yang sama, Kepala Biro Pengadaan dan Perekonomian Sekda Provinsi Bali, Ketut Ardiasa menyatakan, kegiatan pasar murah serempak dilakukan di Kabupaten/Kota se-Bali, bekerjasama dengan BI Bali, OJK dan Bank BPD Bali.
“Harapan kami dengan digelarnya pasar murah ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat jelang hari besar serta menekan inflasi,” tukasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali, Wayan Sunada, menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan daging babi masyarakat, pemerintah telah menyiapkan 60 ribu ekor babi siap potong.
“Jadi masyarakat tidak perlu kuatir, kebutuhan daging babi di Bali mencukupi,” katanya. (wie)