TABANAN-VISIBALI.COM-Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo)Tabanan melalui Bidang Layanan E-Gov, Selasa, 12 November 2024, menyelenggarakan kegiatan lintas sektoral yang bertujuan untuk mempercepat pencapaian Data Desa Presisi di Kabupaten Tabanan.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak yang terlibat dalam pengelolaan dan penginputan data desa melalui aplikasi Open SiD, sebagai bagian dari komitmen bersama untuk mewujudkan pembangunan desa yang berbasis data yang akurat dan terpadu.
Pada kegiatan ini, terdapat tiga agenda utama. Agenda pertama adalah kunjungan dari Perangkat Desa Gadung Sari, Kecamatan Selemadeg Timur dan Perangkat Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, yang datang untuk mempelajari proses penginputan data pada aplikasi Open SiD.
Fokus utama dari pelatihan ini adalah penginputan data pada lima program prioritas desa, yang merupakan inti dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Agenda kedua melibatkan pejabat dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Tabanan. Dalam sesi ini, perwakilan BPBJ berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang pemanfaatan aplikasi Open SiD dalam mendukung penyusunan data desa presisi, serta bagaimana aplikasi ini bisa diintegrasikan dalam proses pengadaan barang dan jasa yang berbasis data desa.
Agenda ketiga adalah rapat koordinasi lewat aplikasi zoom meeting dengan Komunitas Open Desa yang dipimpin oleh Sekretaris Diskominfo IGP. Winiantara, yang juga dihadiri oleh pejabat dari Bappeda, Brida, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), serta sejumlah Kepala Desa.
Rapat ini bertujuan untuk membahas progres penerapan Data Desa Presisi di Tabanan. Diskusi difokuskan pada tantangan yang dihadapi dalam implementasi data desa presisi, serta langkah-langkah konkret untuk mendorong keterpaduan dan sinkronisasi data antar sektor.
Sekdis Kominfo IGP. Winiantara mengungkapkan, kegiatan lintas sektoral ini diharapkan mampu mempercepat proses integrasi data desa, sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan yang lebih tepat dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Dengan adanya data desa yang akurat dan terpercaya, setiap program pembangunan dapat disusun secara tepat sasaran, menciptakan manfaat maksimal bagi masyarakat di Kabupaten Tabanan, ” ujar Winiantara.(red)