‘Toya Ubud Ecopark dan Waterfall’, Surga Tersembunyi di Desa Kenderan Gianyar
Pariwisata

GIANYAR – VISIBALI.COM. Bali selalu punya kejutan bagi para pencinta wisata alam dan budaya. Salah satu hidden gem yang wajib masuk bucket list adalah ‘Toya Ubud’. Terletak di dekat ‘Air Terjun Manuaba’, destinasi ini menawarkan pengalaman unik yang menggabungkan keindahan alam, spiritualitas, dan ketenangan.
Toya Ubud berada di lingkungan yang begitu asri, dengan sungai yang mengalir di sisi kanan dan kirinya. Lanskap hijau dari persawahan serta rindangnya pepohonan menghadirkan atmosfer yang menenangkan, menjadikannya tempat sempurna untuk healing dan relaksasi. Toya Ubud menggabungkan keindahan alam yang menyatu dengan spiritualitas.
Mengusung konsep Nature, Culture dan Hilling, keberadaan Obyek Wisata Toya Ubud Ecopark & Waterfall di Desa Kenderan Kabupaten Gianyar membawa ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Dengan luas lahan sekitar 4 hektar, tanah yang awalnya tidak produktif (Tegalan) disulap menjadi sebuah obyek wisata yang mampu menghipnotis pengunjung untuk betah berada didalamnya Ketika mengunjungi obyek wisata Toya Ubud Ecopark dan Waterfall.
Bukan sekadar wisata alam, Toya Ubud juga bersebelahan dengan ‘Pura Griya Sakti Manuaba’, pura suci yang berdiri sejak abad ke-17. Pura ini menjadi pusat pemujaan bagi ‘Trah Manuaba’, keturunan Brahmana Manuaba yang dipercaya memiliki peran penting dalam sejarah dan legenda di Desa Kenderan, Gianyar, Bali. Konon, Brahmana Manuaba diutus oleh raja untuk mengaliri air ke desa yang kering. Dengan kesaktiannya, beliau berhasil membawa air suci, dan hingga kini masyarakat masih menjalankan ritual penghormatan terhadap warisan leluhur ini.
Kentalnya nilai budaya dan spiritual ini semakin memperkaya pengalaman wisata di Toya Ubud. Masyarakat sekitar masih mempertahankan seni tradisional seperti seni pahat, tari-tarian, serta berbagai ritual keagamaan yang diwariskan turun-temurun.
Bagi mereka yang ingin menginap, Toya Ubud menawarkan pengalaman ‘glamping modern’ yang unik. Wisatawan bisa bermalam di tenda camping eksklusif berkapasitas hingga tiga ruang tidur atau mencoba ‘The Keong’, unit glamping dengan desain unik berbentuk keong yang cozy dan sudah dilengkapi dengan internet TV. Menginap di sini tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga memungkinkan pengunjung untuk menyatu dengan alam dalam suasana yang tetap mewah.
Tak hanya soal alam dan budaya, Toya Ubud juga memanjakan lidah para pengunjung dengan pilihan kuliner yang menggugah selera. ‘Hong Restaurant’ menghadirkan ‘authentic Chinese cuisine’ dengan panorama lembah Desa Kenderan dan gemericik Sungai Petanu.
‘Tosca Resto’, dengan konsep ‘no pork’, menyajikan hidangan ‘Western dan Indonesia’, lengkap dengan aneka kopi, roti, dan pastry. Restoran ini juga cocok untuk mengadakan ‘cocktail party’ dengan suasana yang luas dan nyaman.
Menariknya, Tosca Resto juga didesain sebagai ‘co-working space’ yang nyaman, dengan akses Wi-Fi super kencang dan colokan listrik di setiap meja. Cocok banget buat kamu yang ingin bekerja sambil menikmati suasana alam yang asri!
Lebih dari sekadar destinasi wisata, Toya Ubud juga bisa menjadi venue untuk berbagai acara spesial seperti meeting, gathering, dan private event. Dengan fasilitas yang lengkap dan suasana alam yang mendukung, tempat ini menawarkan pengalaman berbeda bagi mereka yang ingin mengadakan acara dengan nuansa yang lebih dekat dengan alam.
Salah satu spot yang menarik lainnya di Toya Ubud adalah Taman Inspirasi atau Ruang kontemplasi penuh makna area khusus yang dipenuhi dengan patung-patung yang menceritakan legenda lokal. Tempat ini menjadi ruang kontemplasi yang memberikan wawasan mengenai sejarah dan kearifan lokal Desa Kenderan.
Sejak mulai dikunjungi pada Januari 2025, Toya Ubud sudah menarik perhatian banyak wisatawan, termasuk selebriti ‘Anang dan Ashanty’. Mereka terkesan dengan konsep unik yang ditawarkan tempat ini. “Saya tidak menyangka bagaimana bisa ada tempat seunik ini di desa seasri ini,” ungkap Anang.
Menurut pemilik Toya Ubud, I Ketut Mardjana, tempat ini lebih dari sekadar destinasi wisata. “Kami ingin pengunjung mendapatkan inspirasi setelah datang ke sini. Alam yang terjaga dan tradisi yang hidup menciptakan pengalaman holistik yang membangkitkan rasa ingin tahu, kreativitas, serta keterhubungan mendalam,” ujarnya.
Dengan mengusung konsep ‘eco-tourism’, Toya Ubud tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menjaga kelestarian budaya lokal. Sebagai destinasi wisata kelas menengah-atas, tempat ini memberikan warna baru dalam industri pariwisata Bali yakni sebagai destinasi Eco-Tourism yang mengedepankan harmoni
Bagi kamu yang mencari tempat untuk healing, mendapatkan inspirasi, atau sekadar menikmati suasana alam yang tenang, Toya Ubud adalah jawabannya! (wie)