
BADUNG – VISIBALI.COM. Di tengah pesannya yang kuat dalam aroma kopi, industri kopi Indonesia terus menyemai benih prestasi. Dari produksi hingga budaya ngopi, semua mencatatkan pertumbuhan yang memukau. Tidak dapat dipungkiri, spotlight kini tertuju pada para barista Tanah Air yang berhasil menembus kompetisi kopi level dunia.
Sederet prestasi telah ditorehkan oleh barista Indonesia: Wisnu Adjie meraih peringkat 3 di World Coffee Roasting Championship 2022, sementara Taufan Mokoginta membawa pulang juara 1 pada tahun ini. Keberhasilan mereka menjadi jendela bagi dunia untuk menilai kualitas kopi Indonesia. Dan sekarang, para juara ini bersiap membela nama bangsa di ajang yang lebih besar.
Di balik gejolak kebangkitan ini, dua kata yang dapat menggambarkan spirit Bali adalah: inovasi dan cita rasa. Pulau Bali tak hanya dikenal oleh wisatawan, tetapi juga menjadi lumbung barista hebat yang menjuarai kompetisi bergengsi nasional dan internasional. Nama-nama seperti Shayla Philippa dan Sthira Yabin telah mengukir prestasi yang menginspirasi calon-calon barista lain di pulau ini.
Salah satu bintang yang bersinar di antara para barista muda Bali adalah Bryan Masga. Sanggupkah dia membawa pulang juara dari ajang World Latte Art Championship 2025 yang akan berlangsung pada tanggal 26–28 Juni di Geneva, Swiss?
Mula karier Bryan dimulai pada tahun 2019 melalui workshop yang dipandu idolanya, Restu Shadam Hasan, yang merupakan juara Latte Art Indonesia. Sejak saat itu, Bryan berkomitmen untuk terjun lebih dalam ke dunia kopi hingga pada tahun 2022, ia mengikuti Liga Surabaya yang menjadi debutnya. Meski hasil belum memuaskan, tekadnya tak pernah surut.
Kepemimpinan Bryan semakin diperkuat ketika ia berhasil menjadi juara di Liga Surabaya dan kemudian menjuarai kompetisi nasional, menjadikannya juara Latte Art Indonesia 2025.
“Target saya masuk Top 6 di World Latte Art 2025. Saya akan memberikan yang terbaik. Mohon doa dan dukungan dari semua pihak,” ungkap Bryan dalam konferensi pers di Starbucks Reserve Dewata, Senin (9/6/2025).
Apa yang lebih menarik adalah Bryan kini mendapatkan bimbingan dari mentor sekaligus barista top Bali, Sthira Yabin. Sinergi ini diyakini akan menambah kekuatan Bryan untuk tampil gemilang di panggung global.
Dari Bali ke Geneva, Bryan Masga bukan hanya sekadar perwakilan, tetapi juga simbol kebangkitan komunitas kopi Indonesia. Keberhasilannya beriringan dengan Bayu Prawiro, yang baru saja meraih posisi kedua di World Brewers Cup 2025. Kini, bertiga bersama Georgius Audrey Tedja (Coffee in Good Spirits) dan Rifky Maulana (Cup Tasters), mereka siap menyemarakkan nama Indonesia di pentas dunia.
Ayo, kita dukung perjuangan mereka! Semoga langkah mereka menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya dan membuka lebih banyak peluang untuk insan kopi Indonesia. (red)