
BADUNG – VISIBALI.COM. Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menandatangani naskah perjanjian kerjasama antara Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan tentang penyelenggaraan angkutan umum perkotaan Trans Metro Dewata di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) tahun 2026. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dilakukan oleh Gubernur Bali Wayan Koster, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra dan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya di Gedung Kertha Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Kamis (4/9).
Ditemui usai acara, Bupati Adi Arnawa menyatakan bahwa penandatanganan kerjasama operasional Bus Trans Metro Dewata ini dalam rangka mendorong transportasi publik di Provinsi Bali. “Kerjasama ini sebagai bentuk komitmen kami, Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kota/Kabupaten Sarbagita mendorong tumbuhnya transportasi publik di Bali,” terangnya. Disisi lain Bupati mengakui bila dilihat dari persentase capaian dari Bus Trans Metro Dewata belum maksimal, bahkan baru mencapai 37 persen, namun nanti akan tetap dievaluasi sehingga lebih efektif dan efisien dari sisi anggaran.
Sementara, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan, penandatangan perjanjian kerjasama ini bukan hal baru, namun lanjutan dari kerjasama yang telah berjalan dari tahun 2025 lalu. “Perjanjian kerjasama ini untuk pelaksanaan di tahun 2026, sehingga dalam penyusunan APBD 2026 dapat mengalokasikan untuk Trans Metro Dewata tersebut,” jelasnya.
Ditambahkan, berdasarkan hitungan, total anggaran yang dibutuhkan di tahun 2026 sebesar Rp 56,3 miliar dan sudah dibagi Pemprov 30 persen dan Sarbagita 70 persen atau Rp 39,4 miliar. Terbagi menjadi Badung Rp 16, 6 ,miliar, Denpasar Rp 15,5 miliar, Gianyar Rp 5,3 miliar dan Tabanan Rp 1,6 miliar.
“Ini pagu saja dulu, nanti tim akan mengkaji dan evaluasi penyelenggaraan angkutan ini, yang saat ini masih kurang efektif dan kurang efisien,” tambahnya. Namun Gubernur Koster tetap berkomitmen melakukan transportasi publik meneruskan secara berkelanjutan mengenai edukasi kepada masyarakat perlunya menggunakan transportasi publik. (hms/red)