Inovasi Green Produk Berbasis Triple Bottom Line dan Digital Branding Tingkatkan Daya Saing UMKM Berkelanjutan

BADUNG – VISIBALI.COM- Program pasca Sarjana Universitas Triatma Mulya, Dalung melakukan penelitian tentang keberadaan UMKM di Desa Bongan, Tabanan dengan berbagai produk yang dimiliki berbasis pertanian berbahan dasar sayur gonda. Berbgaia produk dibuat seperti kripik gonda maupun teh gonda.
Sejauh mana potensi pengembangan produk UMKM Desa Bongan sebagai bentuk inovasi green produk berbasis Triple Bottom Line dan Digital Branding. Hal ini lah menjadi topik utama dalam focus Group Discusioan (FGD) yang digelar di Kampus setempat, Kamis 4 September 2025. FGD ini melibatkan para peniliti dari Untrim yakii Dr Luh Komang Candra Dewi, SE.,MM, I Ketut Andika Priastana S.Kep., M.Kep. dan I Nengah Juniawan .
Pada kesempatan tersebut dr. Luh Komang Candra Dewi sebagai ketua tim membeberkan, penelitian yang dilakukan di Desa Bongan , Tabanan.
“Seiriing transformasi Global menuju keberlanjutan dan ekonomi hijau, UMKM memegang peran strategis mendorong perubahan. Keberlanjutan mencakup tiga pilar yaitu: ekonomi, social , lingkungan Salah satu strategi yang diterapkan oleh UMKM untuk mendukung keberlajutan adalah Inovasi Green product,” bebernya.
Dijelaskan, salah satu pendekatan yang relevan dalam inovasi produk berkelanjutan adalah Triple Bottom Line (TBL). Konsep TBL memberikan peluang bagi UMKM untuk mencapai keseimbangan antara profit (keuntungan ekonomi), people (tanggung jawab sosial), dan planet (kepedulian terhadap lingkungan, (elking,1997), (Hamzah M, 2025).
“UMKM di Desa Bongan masih menghadapi tantangan, seperti kurangnya inovasi produk olahan dari hasil pertanian, kualitas kemasan yang perlu ditingkatkan, serta keterbatasan pemahaman mengenai digitalisasi dan branding,” sebutnya.
Dalam FGD tersebut, hadir Dr Subadra selaku ketua LP3M Untrim yang mengakui, belum begitu mengenal desa Bonagan dengan potensi sayur Gonda. Menurut dia, hal ini perlu dikenalkan dengan produk UMKM yang dihasilkan masyarakat yang tergabung dalam Pokdarwis Desa Bongan berbahan dasar sayur. Beberapa produk yang dihasilkan seperti kripik gonda dan teh Gonda perlu branding sehingga semakin dikenal masyarakat.
Pihaknya berharap dari peneltian ini bisa menghasil sesuatu yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan tentu kampus. Pihaknya juga akan membuat tulisan dari hasil penelitian untuk bisa diterbitkan di Jurnal internasional.
Dalam diskusi tersebut beberap hal menjadi penekanan seperti soal produk UMKM yang dihasilan memberikan dampak positif bagai masyarakat seperti pembuat produk mendapatkan keuntungan secara ekonomi, memberikan manfaat bagia masyarakat dan tentu saja ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Persoalan yang muncul dan harus segera dicarikan soluasi dari produk yang dihasilkan seperti sola manfaat produk yang dihasilkan khusunya untuk teh Gobo atau the berbahan dasar sayur Gondo.
Diharapkan produk ini bisa diteliti di laboratorium untuk mengetahui kandungannya dan manfaatnya sehingga masyarakat mau mengkonsumsi produk ini. Pasalnya selama ini yang masyarakat tahunya teh yang berasal dari daun teh. Sehingga bukan sekedar diversivisaksi atau memperbanyak jenis produk makanan yang dibuat dari bahan gondo. Tanpa hal itu, produk ini akan sulit di lirik. Belum lagi perlu rebranding termasuk kemasannya yang menarik bagi konsumen.
Luh Komang Candra Dewi berterima kasih atas berbagai masukan yang idberikan nara sumber dalam FGD tersebut untuk menjadi bahan untuk penelitian lebih lanjut. (red)