
TABANAN-VISIBALI.COM- Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Tabanan seharian, Senin , 9 Desember 2024, menyebabkan banyak terjadi pohon tumbang. Setidaknya ada enam laporan yang masuk ke BPBD Tabanan. Juga ada bale pesandekan sebuah Pura di Beraban, Kediri roboh.
Kalaksa BPBD Tabanan I Nyoman Srinadha Giri ketika dikonfirmasi mengungkapkan, hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan banyak terjadi pohon tumbang.
“Dari laporan yang masuk hari ini , setidaknya ada enam kejadian pohon di seluruh Tabanan,” ungkap Srinadha Giri.
Dikatakan, pohon tumbang terjadi di Batannyuh, Blayu , Marga. Sebatang pohon mengkudu yang cukup besar tumbang menimpa pintu masuk SDN I Batannyah, sehingga akses keluar masuk sekolah tertutup total.
Kejadian serupa juga terjadi di jalan utama Bingin Ambe, Selatan SMAN 1 Kediri. Sebuah pohon jati tumbang menutup semua badan jalan sehingga sama sekali tidak bisa dilalui.
Kemudian juga terjadi pohon tumbang menimpa kabel listri di jalan utama Desa Cau Blayu, Marga yang menutup badan jalan jurusan Tabanan Abiansemal, Badung.
Selanjutnya pohon mangga menutup akses menuju Pura Prajapati Banjar Margunung, Tajen, Penebel. Begitu juga terjadi di Banjar Kukuh, Desa Kukuh, kerambitan. Pohon Cempaka tumbang juga menutup penuh badan jalan dan menimpa kebel listrik PLN.
Terakhir laporan yang masuk, terjadi pohon tumbang jurusan Megati ke arah Tegalmengkeb Selemadeg Timur tepatnya di Banjar Serampingan, Desa Megati. Pohon durian tumbang menimpa kabel PLN ke arah jalan.
“Itu laporan yang baru masuk, dan sudah kami tangani,” sebutnya.
Dikatakan, pihaknya menerjunkan semua tim reaksi cepat untuk menangani pohon tumbang karena jatuhnya ke arah jalan yang menggangu aktivitas warga juga akses ke sebuah sekolah. Sehingga pihaknya lebih mengutamakan hal tersebut untuk segera ditangani.
“Kami menangani yang lebih urgen dulu. Beruntung tidak ada korban jiwa atau luka-luka, hanya kerugian material,” tandasnya.

Sementara untuk bale gong di Pura Batan O, Banjar Ulundesa, Beraban, Kediri yang roboh diterjang angin kencang dan hujan deras, untuk penanganannya memerlukan koordinasi dengan pengempon pura dan pihaknya terkait lainnya. Dari kejadian tersebut kerugian material sekitar Rp 150 Juta.
“Itu tidak bisa langsung bisa kami tangani, harus koordinasi dengan pihak terkait termasuk harus mapekeling dulu karena terjadi di pura,” pungkasnya. (n)