
BADUNG – VISIBALI.COM. Anggota Komisi IX DPR RI, Tutik Kusuma Wardhani, bersama Badan Gizi Nasional menggelar kegiatan sosialisasi program “Makan Bergizi Gratis” (MBG) di Wantilan Subak Blahkiuh, Abiansemal, Badung, Minggu (15/6/2025). Acara ini menjadi bagian dari upaya memperkuat gizi anak bangsa dalam menyongsong generasi emas Indonesia tahun 2045.
Direktur Edukasi dan Sosialisasi Badan Gizi Nasional (BGN) Dr. Gunalan, A.P.M.Si., menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat Bali. Menurutnya, masyarakat Bali tidak hanya tertib hadir dalam setiap kegiatan, tetapi juga aktif memberikan masukan serta memahami pentingnya sinergi antara program pusat dan daerah.
“Ekspektasi kami di Bali sangat tinggi. Mereka sadar bahwa program pemerintah pusat seperti MBG ini juga akan membawa manfaat langsung bagi mereka. Bahkan, secara umum Bali tidak mengalami kendala berarti dalam pelaksanaan program ini karena bahan baku lokal pun melimpah,” ujar dr. Gunawan.
Ia menambahkan bahwa tantangan utama justru terletak pada aspek administratif yang sering kali menghambat kelancaran proses. Namun, hal itu terus diperbaiki melalui pemantauan rutin, termasuk dalam hal pencairan dana atau SPG (Surat Perintah Ganti).
Saat ini, Bali baru memiliki 21 dapur dari total kebutuhan 212 dapur untuk mendukung penuh program MBG. Oleh karena itu, kolaborasi dengan mitra swasta dan dorongan dari para wakil rakyat diharapkan dapat mempercepat pembangunan dapur-dapur tersebut.
“Kami juga membuka peluang kemitraan bagi masyarakat yang memiliki modal, agar bisa turut membangun dapur-dapur sehat. Selain APBN, ada juga mitra yang membangun dari dana sendiri. Ini akan menjadi langkah percepatan yang penting,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Tutik Kusuma Wardhani mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap oknum yang mengaku mewakili Badan Gizi Nasional dan meminta sejumlah uang agar program bisa segera diterima oleh yayasan atau lembaga.
“Itu tidak benar. Jangan percaya jika ada yang mengatasnamakan Badan Gizi Nasional dan meminta uang. Semua proses hanya melalui lembaga resmi,” tegas Tutik.
Ia juga menilai program MBG ini merupakan gebrakan yang patut diapresiasi, meskipun masih tergolong baru dan belum merata.
“Kalau tidak dimulai dari sekarang, kita akan tertinggal. Pemerintah saat ini sedang lari cepat, bahkan estafet, untuk memastikan program ini bisa berjalan maksimal dan tepat sasaran,” ujarnya.
Ia berharap ke depan, dapur-dapur sehat bisa tersebar merata di seluruh Bali, sehingga semua anak sekolah dapat menikmati manfaat program makan bergizi gratis.
“Anak-anak yang berangkat sekolah dalam keadaan kenyang akan lebih fokus belajar. Ini bagian penting untuk mencetak generasi emas di tahun 2045,” tutup Tutik. (yak)