
DENPASAR – VISIBALI.COM. Di tengah tantangan ekonomi yang terus berubah, PT BPR Kanti menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ikatan kekeluargaan dan membangun semangat kolektif lewat gelaran “Family Gathering 2025” yang digelar di Aula Taman Asoka, Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar, Sabtu (19/7/2025).
Mengusung tema “Color Up Your Spirit, Light Up Your Happiness”, acara ini menjadi ajang penuh warna yang tak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga semangat solidaritas lintas generasi dalam keluarga besar BPR Kanti.
Kegiatan dimulai dengan senam bersama yang membangkitkan energi pagi, disusul dengan berbagai permainan seru antar anak karyawan dan antar kantor. Anak-anak juga mendapat panggung untuk bersinar dalam ajang “Kanti Got Talent”, yang memamerkan bakat luar biasa mulai dari menyanyi, menari, hingga seni peran.
Puncak acara ditandai dengan pemberian “Kanti Family Youth Award (KAFAYA)”, penghargaan bagi anak-anak karyawan yang berprestasi tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga dalam soft skills, kepemimpinan, seni, dan olahraga.
Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba, menjelaskan bahwa “KAFAYA” berarti “cukup”, mencerminkan kesiapan generasi penerus untuk menjadi pribadi yang utuh dan tangguh dalam menghadapi masa depan.
“Ini adalah bentuk penghargaan bagi generasi peLANJUT kami. Mereka bukan hanya masa depan, tapi kekuatan kita hari ini,” ujarnya.
Sebagai bentuk nyata komitmen terhadap pembangunan SDM sejak dini, seluruh anak karyawan BPR Kanti dari jenjang TK hingga perguruan tinggi menerima tunjangan pendidikan (beasiswa) dalam acara ini.
Tak hanya itu, Amitaba juga kembali menegaskan kebijakan hidup sehat yang diterapkan di internal BPR Kanti yakni “intermittent fasting” atau lebih dikenal sebagai puasa sehat. Budaya puasa ini diterapkan tanpa paksaan, namun berbasis penghargaan.
Tahun ini, karyawan yang mampu berpuasa 18 jam mendapatkan insentif sebesar Rp10.000, sementara 16 jam diberikan Rp5.000.
“Targetnya, tiga tahun ke depan, seluruh karyawan melakukannya secara sadar dan konsisten,” tuturnya.
Ia menyebut puasa sehat terbukti secara medis membantu memperbaiki metabolisme dan membersihkan tubuh dari risiko penyakit.
Amitaba tidak menutupi tantangan besar yang dihadapi industri perbankan, khususnya di Bali. Mulai dari dampak pandemi, ketidakstabilan global, hingga maraknya BPR yang tutup akibat kredit bermasalah, turut menekan BPR Kanti.
Meski demikian, BPR Kanti tetap tumbuh. Pada 2022, kredit bank ini tumbuh 48,7% meski menolak 80% permohonan kredit yang masuk.
“Itu bukan tanda kelemahan, tapi cermin kehati-hatian. Bali belum sepenuhnya pulih,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan lembaga bukan semata soal kompetensi, tapi kesamaan visi.
“Di Kanti, yang tidak sevisi akan kami lepaskan. Perform itu bukan soal bisa atau tidak, tapi soal mau atau tidak,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Amitaba menyampaikan harapan agar seluruh insan Kanti menjadikan institusi ini sebagai rumah bersama.
“Family Gathering ini bukan sekadar hiburan. Ini refleksi, bahwa BPR Kanti adalah tempat untuk tumbuh bersama, bertahan, dan menang,” katanya.
Ia juga mengajak seluruh keluarga besar untuk mempercayakan generasi terbaiknya kepada BPR Kanti sebagai bentuk syukur atas kehidupan. (wie)