Timpora Kuta Utara Bahas 620 Kasus WNA, dari Deportasi hingga Viral di Medsos
Imigrasi

BADUNG – VISIBALI.COM. Gelombang wisatawan asing yang semakin deras ke Kuta Utara, terutama kawasan Canggu, bukan hanya membawa peluang ekonomi, tetapi juga menambah tantangan dalam hal pengawasan. Hal itu menjadi fokus utama dalam Rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Kecamatan Kuta Utara yang digelar di The Trans Resort Bali, Selasa (30/9/2025).
Pertemuan bertema “Sinergitas Pengawasan Orang Asing Antar Instansi di Wilayah Kuta Utara” ini dihadiri berbagai pihak, mulai dari Imigrasi Ngurah Rai, BNN, Kejaksaan, Polsek, Satpol PP, hingga perangkat desa. Mereka membedah fenomena maraknya pelanggaran izin tinggal hingga perilaku warga negara asing (WNA) yang kerap viral di media sosial.
Data yang dipaparkan menunjukkan sepanjang 2025 telah dilakukan 620 tindakan administratif terhadap WNA. Dari jumlah itu, 217 orang dideportasi, 163 ditahan (detensi), dan 207 dikenai penangkalan.
“Ini menandakan bahwa pengawasan tidak bisa hanya mengandalkan aparat, tetapi perlu partisipasi masyarakat, khususnya di tingkat desa,” ungkap salah satu pejabat Imigrasi Ngurah Rai.
Perwakilan desa menyoroti kesulitan memantau WNA yang tinggal di vila pribadi tanpa terdaftar resmi, serta maraknya kasus overstay, perkelahian antar-WNA, hingga persoalan WNA dengan gangguan mental.
“Sering kali masalah baru terungkap setelah viral di media sosial. Itu jadi tantangan bersama,” ujar salah satu perangkat desa.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Timpora menekankan pentingnya pemanfaatan Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA) oleh masyarakat dan pihak vila, serta memperluas inisiatif Desa Binaan Imigrasi. Harapannya, kolaborasi warga dan aparat dapat memperkuat keamanan sekaligus menjaga citra pariwisata Bali.
“Pariwisata Bali harus tetap nyaman dan aman. Itu hanya bisa dicapai bila semua pihak bekerja sama,” tegas perwakilan Timpora.
Dengan arus WNA yang terus meningkat, rapat ini menggarisbawahi perlunya sinergi lintas instansi agar Bali tetap menjadi destinasi yang ramah, tanpa kehilangan kontrol terhadap aturan. (red)