JEMBRANA – VISIBALI.COM. Bali semakin memperkuat langkah menuju masyarakat Cashless Society melalui digitalisasi sistem pembayaran. Kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali dengan berbagai Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) di Bali terus digencarkan, salah satunya lewat rapat koordinasi di Jembrana, Kamis (19/9/2024).
Dipimpin oleh Advisor Kantor Perwakilan BI Bali, Butet Linda H. Panjaitan, rapat ini melibatkan bank-bank besar, seperti BNI, Bank Mandiri, BCA, BPD Bali, dan BRI. Pertemuan ini menghasilkan program Perluasan Digitalisasi Sistem Pembayaran (PARADISE) 2024 yang meliputi penguatan kawasan digital, banjar digital, kolaborasi acara strategis, hingga program QRIS Goes to School.
“Inisiatif ini tak hanya menyasar Bali, tetapi juga Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” ucap Butet.
Menurut Butet, digitalisasi sistem pembayaran sangat penting untuk meningkatkan jumlah pengguna QRIS di Bali. Peningkatan ini diharapkan dapat mendukung akseptasi masyarakat terhadap digitalisasi pembayaran dengan prinsip CeMuMuAh (Cepat, Mudah, Murah, Aman, Andal).
Digitalisasi juga merambah sektor pendidikan dengan melibatkan para guru dalam program QRIS Goes to School. Guru-guru di Bali, seperti di Jembrana, didorong menjadi Guru Pejuang QRIS untuk mendorong penggunaan QRIS di kalangan pelajar.
“Kegiatan ini diluncurkan pada 18 September 2024 dengan dihadiri Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, bersama perwakilan BI Bali dan Dinas Pendidikan setempat,” katanya.
Selain itu, program ini juga menyentuh beberapa institusi pendidikan seperti Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Nasional, SMAN 1 Payangan, hingga Politeknik Pariwisata Bali. Edukasi mengenai sistem pembayaran, cinta rupiah (CBP), dan pelindungan konsumen disampaikan untuk memperkuat kesadaran digital di kalangan pelajar.
Di lapisan masyarakat yang lebih luas, PARADISE 2024 juga menyasar pengemudi ojek online di Denpasar. Hingga September 2024, hampir 8.000 pengguna baru QRIS telah terdaftar. Selanjutnya, pada Oktober mendatang, akan diluncurkan blueprint Nusa Lembongan Digital Island di acara Nusa Penida Festival, menjadikan wilayah tersebut sebagai kawasan digital.
“Selain itu, BI Bali juga menggabungkan digitalisasi pembayaran dengan pengendalian inflasi, salah satunya melalui acara Pekenan Ngrombo, pasar murah yang digelar pada 22 September 2024 di Lapangan Puputan Renon. Pasar murah ini menjual kebutuhan pokok dengan harga khusus bagi pengguna QRIS, termasuk paket canang sari yang dihargai hanya Rp1,- per paket,” imbuhnya.
Dengan langkah-langkah ini, Bank Indonesia Provinsi Bali terus berkomitmen mendukung Bali menuju masyarakat minim uang tunai, seraya memastikan keamanan dalam setiap transaksi. (red)