KOLOMBIA – VISIBALI.COM. Desa Jatiluwih, sebuah destinasi wisata ikonik di Kabupaten Tabanan, Bali, kembali mencatatkan prestasi gemilang di panggung internasional. Dalam acara United Nations Tourism Awards 2024 yang digelar di Kolombia, Kamis (14/11/2024).
Jatiluwih dinobatkan sebagai salah satu Desa Terbaik Dunia. Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen desa tersebut terhadap pelestarian budaya, pariwisata berkelanjutan, dan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
Penghargaan bergengsi ini diterima langsung oleh Kepala Pengelola Desa Wisata Jatiluwih, John Ketut Purna. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa syukur atas pengakuan dunia terhadap filosofi hidup masyarakat Jatiluwih yang berlandaskan Tri Hita Karana, harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.
“Penghargaan ini merupakan perayaan atas dedikasi masyarakat kami dalam menjaga budaya dan lingkungan. Kami berharap Jatiluwih dapat menjadi contoh bagaimana pariwisata dapat membawa manfaat tidak hanya bagi pengunjung tetapi juga bagi masyarakat lokal yang menjaga warisan budaya kami,” ujar John.
Desa Jatiluwih terkenal dengan sistem irigasi tradisionalnya, Subak, yang telah berusia lebih dari seribu tahun. Sistem ini tidak hanya memastikan keberlanjutan pertanian, tetapi juga mencerminkan filosofi hidup masyarakat Bali yang menyatu dengan alam. Pada tahun 2012, UNESCO mengakui Jatiluwih sebagai Situs Warisan Dunia berkat sistem Subak-nya yang unik.
Melalui penghargaan ini, Desa Jatiluwih berhasil menyisihkan lebih dari 260 desa dari 60 negara. Kriteria pemilihan mencakup inovasi dalam melestarikan tradisi lokal, menjaga lingkungan, dan mengembangkan pariwisata yang inklusif.
Sebagai salah satu destinasi wisata pedesaan terbaik dunia, Jatiluwih diharapkan menjadi daya tarik wisatawan global yang ingin menyaksikan keindahan sawah terasering dan kehidupan masyarakat lokal yang autentik. Pengembangan sektor pariwisata tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat kesejahteraan petani setempat, yang tetap menjadi penjaga utama lahan mereka.
Bagi pemerintah daerah dan masyarakat, penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus melestarikan tradisi sekaligus meningkatkan kualitas pengelolaan wisata. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung pengembangan Desa Jatiluwih sebagai model pariwisata berkelanjutan berbasis komunitas.
Dengan keindahan alam, keramahan masyarakat, serta nilai-nilai tradisional yang terus dijaga, Desa Jatiluwih mengundang wisatawan dari seluruh dunia untuk menikmati pengalaman unik yang memadukan wisata budaya, edukasi, dan regenerasi alam.
Pengakuan sebagai salah satu Desa Terbaik Dunia tahun 2024 bukan hanya kemenangan bagi Jatiluwih, tetapi juga kebanggaan bagi Indonesia. Desa ini menjadi simbol nyata bagaimana harmoni antara budaya, lingkungan, dan masyarakat dapat menciptakan pariwisata yang berkelanjutan dan inspiratif. (red)