
TABANAN-VISIBALI.COM – Dalam upaya percepatan penanganan stunting di Kabupaten Tabanan, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, SE., MM., melakukan kunjungan kerja sekaligus berkantor di Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Selasa 8 Juli 2025. Desa Mambang menjadi lokasi ke-58 dalam program “Bungan Desa” atau Bupati Ngantor di Desa.
Sekitar Pukul 10.00 WITA, Bupati Sanjaya bersama istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tiba di Banjar Mambang Gede dan mengunjungi rumah salah satu keluarga yang memiliki balita stunting, yakni keluarga NLEK.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati juga menyerahkan bantuan paket pemenuhan gizi kepada keluarga yang memiliki anak stunting sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kesehatan anak-anak di wilayah pedesaan.
Berdasarkan data per Juni 2025, jumlah balita di Desa Mambang tercatat sebanyak 144 orang, dengan empat kasus stunting atau sekitar 2,77 persen. Empat balita tersebut adalah NLEK (2/11/2021) dan IMAY (22/2/2023) dari Banjar Mambang Gede, IGAA (7/7/2020) dari Banjar Mambang Babakan, serta KSA (30/12/2022) dari Banjar Mambang Kaja.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sanjaya menegaskan bahwa penanganan stunting menjadi prioritas utama Pemkab Tabanan dalam membangun generasi yang sehat dan berkualitas.
“Anak-anak adalah aset masa depan. Mereka harus tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Oleh karena itu, kami hadir langsung ke desa untuk memastikan intervensi berjalan tepat sasaran dan memberi semangat kepada keluarga agar tidak merasa sendiri dalam menghadapi persoalan ini,” ujar Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr. Ida Bagus Surya Wira Andi, menjelaskan bahwa penanggulangan stunting dilakukan secara terpadu melalui pendekatan gizi spesifik dan sensitif, yang melibatkan berbagai pihak.
“Kami terus memperkuat fungsi Posyandu, termasuk pelatihan kader, edukasi kepada orang tua, pemberian makanan tambahan, dan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala. Pendampingan terhadap keluarga berisiko juga kami lakukan secara konsisten, karena mencegah stunting harus dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan,” tegasnya.
Melalui program Bungan Desa dan sinergi lintas sektor, Pemkab Tabanan berharap prevalensi stunting dapat terus ditekan secara signifikan dan berkelanjutan, menuju target nasional yang telah ditetapkan.(red)