
DENPASAR – VISIBALI.COM. Peta kekuatan politik Partai Golkar di Bali akan segera mengalami dinamika baru. DPD Partai Golkar Provinsi Bali resmi menetapkan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) XI pada Minggu, 13 Juli 2025, di The Meru Sanur, Denpasar.
Agenda Utama Musda kali ini memilih Ketua DPD Partai Golkar Bali periode 2025–2030, sebuah langkah penting menuju konsolidasi partai menghadapi Pemilu 2029.
Musda ini digelar berdasarkan Surat DPP Partai Golkar Nomor: B-645/DPP/GOLKAR/VII/2025, dan menjadi panggung strategis bagi kader-kader terbaik partai berlambang beringin untuk menunjukkan kapasitas kepemimpinannya.
Pendaftaran calon ketua resmi dibuka pada Sabtu, 12 Juli 2025 pukul 15.00 WITA, dan akan ditutup menjelang pelaksanaan sidang pemilihan keesokan harinya. Ketua Steering Committee (SC), Dewa Made Suamba Negara, menegaskan bahwa proses ini akan berjalan terbuka dan demokratis.
“Golkar adalah partai terbuka dan cair. Siapa pun kader yang punya KTA berhak dipilih dan memilih. Tidak ada pemilik suara mayoritas yang diistimewakan. Yang utama adalah kapasitas dan kapabilitas,” tegas Suamba.
Didampingi oleh Sekretaris SC, Muammar Khadafi, SH, HM, dan Ketua Organizing Committee (OC), Dr. Komang Suarsana, MMA, Suamba memastikan bahwa tidak ada ruang bagi “calon titipan” atau dominasi elite. Musda ini didesain sebagai ajang meritokrasi.
Tak sembarang kader bisa mencalonkan diri. Panitia Musda menetapkan 13 kriteria seleksi ketat, di antaranya:
1. Aktif sebagai anggota Partai Golkar minimal lima tahun berturut-turut.
2. Berpendidikan minimal S-1 atau sederajat.
3. Memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela (PD2LT).
4. Memiliki kapabilitas dan akseptabilitas sebagai pemimpin.
5. Berdomisili di wilayah Provinsi Bali.
6. Tidak pernah terlibat dalam peristiwa G-30 S/PKI.
7. Lulus Diklat Kader Partai Golkar.
8. Pernah aktif sebagai pengurus sekurang-kurangnya satu periode di tingkat yang relevan satu tingkat di atas, di bawah, atau pada organisasi pendiri/yang didirikan Golkar.
9. Didukung oleh minimal 30% pemegang hak suara, dibuktikan lewat surat resmi.
10. Memiliki rekomendasi tertulis dari pimpinan partai di tingkat masing-masing bila masih menjabat.
11. Bersedia bekerja kolektif dan meluangkan waktu dalam kepemimpinan partai.
12. Tidak memiliki hubungan keluarga langsung dengan anggota legislatif atau pengurus partai lain dalam satu wilayah.
13. Jika tidak memenuhi syarat di atas, harus mendapat persetujuan langsung dari Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Sekretaris SC, Muammar Khadafi, menyebut seluruh persiapan teknis Musda telah mencapai 99 persen. Ia juga berharap banyak kader ikut mencalonkan diri.
“Semakin banyak calon, semakin sehat demokrasi internal Golkar. Kami terbuka untuk siapa saja yang memenuhi syarat,” ujarnya.
Dalam Musda ini, 15 pemegang hak suara akan menentukan siapa pemimpin baru DPD Golkar Bali lima tahun ke depan.
Musda XI bukan hanya ajang perebutan kursi ketua. Ia merupakan titik balik konsolidasi politik Golkar di Bali dan refleksi kesiapan menghadapi dinamika nasional, termasuk Pemilu 2029 yang makin dekat.
Dengan berbagai kepentingan yang menyatu, Musda ini diprediksi akan menjadi salah satu yang paling kompetitif dan menentukan dalam sejarah politik internal Golkar Bali.(gun)