GIANYAR – VISIBALI.COM. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terus memperkuat eksistensinya di tengah tantangan ekonomi global yang dinamis dan persaingan yang kian ketat dengan layanan pinjaman online (pinjol) dan fintech. Dalam acara “Seminar Economic Outlook 2025: Tantangan dan Harapan Menyongsong Dunia dan Perekonomian 2025” di Batubulan Gianyar, Jumat (22/11/2024), Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba, memaparkan strategi BPR untuk tetap relevan di pasar yang terus berubah.
Amitaba menjelaskan bahwa tantangan global, seperti fluktuasi harga komoditas, inflasi, dan ketidakpastian politik internasional, berdampak pada stabilitas ekonomi lokal.
“BPR harus sigap mengelola risiko dan menjaga operasional tetap stabil meski dihadapkan pada situasi ekonomi yang tak menentu,” ujarnya.
Menurutnya, kekuatan utama BPR terletak pada fleksibilitas dan fokusnya pada pasar lokal. Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan masyarakat setempat, BPR tetap menjadi mitra strategis bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.
Persaingan dengan fintech dan pinjaman online menjadi tantangan besar bagi BPR. Meski fintech menawarkan kemudahan dan kecepatan, Amitaba menilai BPR memiliki keunggulan dalam hubungan jangka panjang dengan nasabah.
“Kami memahami kebutuhan masyarakat lokal dan lebih fleksibel dalam menyediakan solusi pembiayaan,” tegasnya.
Untuk menghadapi persaingan ini, BPR Kanti telah meluncurkan layanan digital guna meningkatkan kenyamanan nasabah, khususnya dalam transaksi dan pengajuan pinjaman.
“Digitalisasi adalah langkah strategis kami untuk tetap kompetitif dan relevan di era teknologi,” tambahnya.
Selain inovasi digital, BPR Kanti juga menekankan pentingnya edukasi keuangan bagi masyarakat. “Kami ingin membantu masyarakat memahami pentingnya perencanaan keuangan dan penggunaan produk pinjaman secara bijak,” katanya.
Dalam mendukung UMKM, BPR Kanti juga menjalin kemitraan dengan pemerintah dan sektor swasta untuk memperluas dampak positif bagi perekonomian lokal. Amitaba menegaskan bahwa strategi ini akan terus diperkuat guna menghadapi dinamika ekonomi global.
Pengamat ekonomi perbankan, Viraguna Bagus Oka, mengingatkan bahwa situasi politik menjelang Pilkada Serentak 2024 turut memengaruhi perekonomian lokal. “Dinamika politik dapat menunda investasi dan memengaruhi stabilitas ekonomi dalam jangka pendek,” ujarnya.
Meski demikian, Bali tetap memiliki daya tahan melalui sektor pariwisata dan UMKM.
“Pariwisata tetap menjadi tulang punggung ekonomi Bali, sementara UMKM menunjukkan adaptasi yang luar biasa, terutama dalam memanfaatkan digitalisasi,” katanya.
BPR Kanti berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan strategi yang tepat, BPR optimistis dapat menghadapi tantangan global dan tetap menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi di Bali. (red)