Dari Kampus untuk Bangsa: Pendidikan Politik Golkar Buleleng Tekankan Soliditas Kader
Golkar Bali

BULELENG – VISIBALI.COM. Aula Kampus STIE Satya Dharma Singaraja dipenuhi antusiasme mahasiswa dan kader Partai Golkar dalam gelaran Pendidikan Politik yang diselenggarakan DPD Golkar Buleleng. Acara yang digelar Minggu (6/7/2025) ini tetap berhasil menyedot perhatian, terutama dari kalangan mahasiswa—sekitar 200 dari total 500 peserta berasal dari unsur akademisi.
Pendidikan politik ini diikuti oleh berbagai elemen: kader Partai Golkar dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa, serta unsur generasi muda Golkar Buleleng. Kehadiran ketua Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry, anggota DPRD, serta 148 pimpinan desa mempertegas pentingnya agenda ini dalam membangun soliditas partai dan regenerasi kader.
Dalam kesempatan ini Sugawa Korry menekankan pencapaian membanggakan Golkar Buleleng dalam Pemilu Legislatif terakhir.
“Kami berhasil meningkatkan kursi DPRD dari 7 menjadi 11. Ini adalah hasil kerja keras seluruh kader, khususnya dari wilayah-wilayah kunci seperti Kecamatan Banjar dan Desa Banyuatis,” ujarnya.
Ia menyebut, Kecamatan Banjar menjadi satu-satunya wilayah di Bali dari 57 kecamatan yang berhasil mengungguli dominasi PDI-P. Desa Banyuatis bahkan mencatatkan 80% pemilih yang memilih kader Golkar di dua pesta demokrasi: pileg dan pilkada. Keduanya merupakan daerah asal Sugawa Korry, yang menyampaikan kebanggaannya dengan rendah hati.
Lebih dari sekadar apresiasi, Sugawa Korry juga menyampaikan tantangan dan realitas politik di tingkat nasional. Ia menyinggung perjuangannya untuk mempertahankan dua kursi DPR RI dari Bali setelah sejumlah tokoh besar seperti Wayan Geredeg, Made Wijaya, dan I Ketut Sudikerta memutuskan tidak maju kembali.
“Ada sekitar 150.000 suara yang hilang. Maka tidak ada jalan lain, saya harus maju meskipun terkesan berseberangan dengan incumbent,” jelasnya.
Namun, meski meraih 82.641 suara, hasilnya belum mampu mengamankan dua kursi yang ditargetkan. Sugawa memilih bersikap bijak.
“Itu kehendak Hyang Widhi. Tidak perlu saling menyalahkan. Soliditas harus tetap dijaga,” katanya, sembari tetap mendukung tokoh-tokoh lain dari Golkar Bali untuk mengisi posisi strategis di DPRD Bali.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bali IGK Kresnabudi dalam sambutannya mengajak generasi muda, terutama mahasiswa, untuk tidak takut terjun ke dunia politik.
“Buang jauh-jauh anggapan bahwa politik itu jahat. Politik adalah alat perjuangan untuk rakyat,” tegasnya.
Antusiasme peserta terutama dari kalangan mahasiswa sangat terasa dalam sesi diskusi. Berbagai pertanyaan kritis dilontarkan, mulai dari mekanisme kaderisasi partai, hingga peran pemuda dalam menjaga nilai-nilai demokrasi. Mahasiswa juga mendorong agar forum-forum serupa terus dikembangkan dalam suasana inklusif dan penuh kebersamaan.
Acara pendidikan politik ini menjadi bukti bahwa kampus bukan hanya tempat belajar teori, tetapi juga tempat menyemai pemimpin masa depan yang paham peran politik dalam membangun bangsa. (gun)