Upacara Melaspas Caru Manca Rupa di Pura Agung Lokanatha, Dipuput Tri Sadhaka, Sekda Alit Wiradana Mendem Pedagingan
Pemkot Denpasar

DENPASAR – VISIBALI.COM. Pelaksanaan Piodalan Mepedudusan di Pura Agung Lokanatha, Taman Kota Lumintang, Denpasar, pada Selasa (8/4/2025) diisi dengan Upacara Melaspas dan Caru Manca Rupa yang dipuput oleh Tri Sadhaka.
Turut hadir dalam kesempatan ini Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda Denpasar, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Denpasar, serta para Jro Bendesa se-Kota Denpasar. Rangkaian upacara melaspas dan mendem pedagingan di Pepelik Agung, dan di Gedong Pasimpenan, dilanjutkan dengan prosesi persembahyangan bersama.
Sekda Alit Wiradana yang hadir mewakili Walikota Denpasar menyampaikan bahwa Piodalan di Pura Agung Lokanatha jatuh bertepatan dengan Purnama Kedasa. Momentum pujawali ini menjadi pengingat bagi seluruh umat Hindu, khususnya di Denpasar, untuk senantiasa eling dan meningkatkan sraddha bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, pujawali ini juga menjadi wahana untuk memperkuat keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan, sesuai dengan konsep Tri Hita Karana.
Sekda Alit Wiradana menambahkan bahwa pembangunan Pura Agung Lokanatha oleh Pemerintah Kota Denpasar bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi umat, khususnya yang berdomisili di wilayah Denpasar Utara dan Barat.
“Pura Agung Lokanatha yang berlokasi di Taman Kota Lumintang Denpasar merupakan pura umum yang memiliki fungsi serupa dengan Pura Agung Jagatnatha di pusat Kota Denpasar,” ujar Alit Wiradana.
Sementara Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, menyampaikan bahwa pelaksanaan Upacara Melaspas Mecaru dalam rangka Piodalan Mepedudusan di Pura Agung Lokanatha tahun ini dipuput oleh Tri Sadhaka. Tiga jenis sulinggih atau pendeta, yaitu Sang Sulinggih Siwa, Sulinggih Buddha, dan Sulinggih Bujangga
Upacara yang dilaksanakan dengan Bebangkit Manca Rupa, Manca Kelud, dan Panca Sata ini dipuput oleh Ida Pedanda Putra Telaga dari Griya Telaga, Gulingan, Sanur, Ida Pedanda Gede Mas Jelantik dari Griya Celuk, Sukawati, Gianyar, serta Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti dari Griya Bhuana Dharma Santi, Jalan Raya Sesetan. Puncak Karya berlangsung pada Purnama Kadasa, Saniscara Wage, Julungwangi pada 12 April 2025 dengan pelaksanaan upacara Mepedudusan Nyatur.
“Prosesi upacara juga diiringi dengan tabuh Gong, kidung suci, tarian Rejang, dan Tari Topeng, serta dilaksanakan di tiga mandala: Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala,” jelasnya.
(Humasdps/PUR)